Senin, 17 November 2014

peusahaan

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi

 SEJARAH SARINAH 

Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.

Sosok Mbok Sarinah yang merupakan pengasuh Presiden Soekarno telah memberikan warna dalam tonggak perjalanan Sarinah sebagai sebuah Perusahaan. Sarinah merupakan Department Store pertama Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat ekonomi Indonesia sedang runtuh di tahun 1959. Daya beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamannya.
Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya pampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966. Dalam perjalanannya, Sarinah menghadapi berbagai tantangan, namun Sarinah tetap bertahan dan tidak jatuh. Berbagai tantangan tersebut dibenahi dan Sarinah pun kembali cantik.
Kini......
Di usia yang mencapai 50 Tahun, Sarinah terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan serta mewarnai Indonesia. Di usia yang mencapai 50 tahun, Sarinah bukanlah terpaku mengenang masa lalu, akan tetapi menghormati mereka yang telah menjadi bagian dari masa lalu, dan yang akan datang. Di usia yang mencapai 50 tahun, Sarinah terus berbenah untuk menjadi profesional. Tetap tampil percaya diri, Sarinah tidak berada dalam arus besar dunia kapital. Sarinah tetap mempunyai arus sendiri. Menjadi Sarinah yang tetap memihak “orang kecil” dengan cara yang berbeda.
Sarinah terus melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan, sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Sarinah berkeinginan menjadiGreat Company yang mengutamakan kualitas pelayanan serta dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional sehingga memiliki makna di masyarakat untuk mendorong kinerja perusahaan secara berkesinambungan.
Pada awal berdirinya Sarinah, situasi makro ekonomi Indonesia dalam keadaan yang sangat buruk. Oleh sebab itu Sarinah diharapkan akan menjadi stimulator, mediator dan alat distribusi ke masyarakat luas dan menjalankan fungsinya sebagai stabilisator ekonomi, pelopor dalam pengembangan usaha perdagangan eceran (ritel) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia.
Sesuai dengan namanya, Sarinah telah membantu kepentingan masyarakat kecil sebagai mitra usaha. Hingga saat ini cukup banyak mitra binaan Sarinah baik perorangan, perusahaan maupun koperasi.
Di usia Emas Sarinah, perjalanan belum akan berakhir dan tak mengenal kata akhir. Sarinah akan terus mengalir, karena Sarinah merupakan bagian dari sebuah perjalanan dan Sarinah adalah perjalanan itu sendiri.
Sarinah Thamrin

Alamat Kantor Pusat, Outlet dan Anak Perusahaan
Kantor Pusat
PT Sarinah (Persero)
Jl. M.H. Thamrin No.11, Jakarta 10350, Indonesia
Tel. (62-21) 319 23008
Fax.(62-21) 331 853, 390 2767
Outlet
Jakarta Thamrin
Jl.M.H.Thamrin 11, Jakarta 10350, Indonesia
Tel. (62-21) 3192 3008, Fax. (62-21) 3140250
Jakarta Pejaten Village
Jl. Pejaten Raya Pasar Minggu, Jakarta
Tel. (62-21) 7822611, Fax. (62-21) 7827011
Semarang, Banyumanik
Jl. Jati Raya 17, Perumnas Banyumanik
Semarang 50263
Tel. (62-24) 747 2090, Fax. (62-24) 747 2412
Malang Basuki Rachmad
Jl. Basuki Rachmad 2A, Malang 65119
Tel. (62-341) 326 969, Fax. (62-341) 363 039
Entitas Anak
PT Sari Valuta Asing
Gedung Sarinah Lantai G
Jl. M.H. Thamrin No. 11
Jakarta 10350
PT Sariarthamas Hotel International
Jl. M.H. Thamrin No. 6
Jakarta 10340


VISI
  1. Menjadi peritel terdepan produk unggul bercirikan budaya Indonesia

     
MISI
Meningkatkan perdagangan produk unggulan Indonesia yang memehuni harapan seluruh pemangku kepentingan / Stakeholder
Menjadi katalis pegembangan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) Bidang industri kreatif bercirikan budaya bangsa
Mewujudkan budaya korporasi yang unggul dan berkredibilitas tinggi
Mengoptimasi seluruh aset properti perusahaan, sehingga memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

 

DEWAN KOMISARIS

SRIE AGUSTINA
Komisaris Utama / Commissioner
 
Dra. LUIZAH
Komisaris / Commissioner

DR. MUALIMIN ABDI, SH.MH
Komisaris / Commissioner


DEWAN DIREKSI

IRA PUSPADEWI
Direktur Utama / President Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat Direktur Utama Sarinah sejak tahun 2014.
 
 
SUMINI
Direktur Keuangan dan Administrasi / Finance & Administrative Director
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun, Menjabat Direktur Keu & Adm sejak tahun 2012.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi Universitas Persada Indonesia “YAI”, Jakarta
tahun 2005, Magister Akuntansi STIE “YAI”, Jakarta tahun 2007. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Vice President Divisi Akuntansi & Keuangan (2010-2012),
Vice President Divisi Satuan Pengawasan Intern (2010), Vice President Divisi
Riset & Continous Improvement (2009-2010), Staf Ahli Internal Audit (2009),
Plt. Direktur PT Sari Valuta Asing (2008-2009). Merintis karier di Sarinah sejak tahun 1988.
 
HANDRIANI  TJATUR SETIOWATI
Direktur Operasi / Operation Director
Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menjabat Direktur Operasi sejak tahun 2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Universitas Indonesia
tahun 1985 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1997.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi I PT Wika Realty (2011-
2012), Direktur Pengembangan PT Wika Realty (2010-2011), Direktur Operasi
& Pengembangan PT Wika Realty (2005-2010), PS Manajer Teknik & Pengembangan
PT Wika Realty (2005), Direktur Pengembangan Usaha ( 2012 - 2014 )
 

Profil Vice President

Haslinda Triekasari
Divisi Legal dan Manajemen Resiko
Legal and Risk Management Division
Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Sastra Inggris dari Sekolah
Tinggi Bahasa Asing YAPARI Bandung tahun 1992. Menjabat sebagai VP Divisi Sekretariat Perusahaan
sejak September 2010. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1993.
 
Hari Prabowo
Divisi Satuan Pengawasan Intern
Internal Control Unit Division
Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas
Merdeka, Malang tahun 1989. Menjabat sebagai Kepala Divisi Satuan Pengawasan Intern sejak
September 2010. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1996.
 
Magry N. Warganegara
Corporate Secretary & General Affair
Corporate Secretary & General Affair
Warga Negara Indonesia, umur 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari University of
Denver, Master of International Marketing dari University of Denver, dan Master of Business
Administration dari University of Denver. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 2006. Menjabat
sebagai Kepala DivisiGCG & Manajemen Risiko sejak 30 September 2009.
 
Ferry M. Pasaribu
Divisi Sistem Manajemen dan Sistem Teknologi Informasi
Management System and Information Technology Division
Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil dari
Universitas Trisakti. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Kepala
Divisi Riset & Continous Improvement sejak 01 Maret 2010.
 
Ichsan Fauzi
Divisi Sumber Daya Manusia
Human Resources Division
Warga Negara Indonesia, umur 42 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Manajemen
Informatika dari Universitas Gunadarma. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1995.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi sejak 30 September 2010.
 
Purnama Karna Utama
Divisi Perdagangan
Trade Division
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi
Universitas Islam Nusantara, Bandung. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1996.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Perdagangan sejak 30 September 2010.
 
Arfin Budiman
Divisi Persewaan & Pemeliharaan
Rent & Maintenance Division
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi
Manajemen dari UPN Veteran, Yogyakarta. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1995.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Persewaan & Pemeliharaan sejak 30 September 2010.
 
Leni Widia
Divisi Akuntansi & Keuangan
Accounting & Finance Division
Warga Negara Indonesia, umur 37 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi Manajemen dari UPN Veteran, Yogyakarta dan Magister Akuntansi dari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI Program Pasca Sarjana. Bergabung dengan
Sarinah sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan
sejak 10 April 2013.
 
Yesaya Christian Oenas
Divisi Ritel
Retail Division
Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Hukum dari Universitas Brawijaya, Malang dan Master Business Administration
dari PPMTT, Malang. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1994. Menjabat
sebagai Kepala Divisi Ritel sejak 30 September 2010.
 
Suhrawardi
Staff Khusus Direksi bidang Pengembangan Aset Wil Jateng & Jatim
Warga Negara Indonesia, umur 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Manajemen
Informatika dari STMIK Gunadarma. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1996.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan & Pengembangan sejak 30 September 2010.
 
Hari Muljawan Imbadi
Staff Khusus Direksi bidang Pengembangan Aset Wil Jakarta dan Jabar
Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Teknik Sipil dari STTN. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 2004. Menjabat
sebagai Staf Ahli Property Development sejak 30 September 2010.
 
Eko Priambodo
Staff Khusus Direksi bidang Perdagangan
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi
dari Universitas Gadjah Mada. Bergabung dengan Sarinah sejak tahun 1996. Menjabat sebagai
Kepala Divisi Pemasaran dan Komunikasi sejak 30 September 2010.

ANGGARAN DASAR

Berdasarkan Anggaran Dasar Nomor 8 tanggal 11 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Erni Rohaini, SH, MBA, bidang usaha Sarinah meliputi:
a. Menyelenggarakan usaha perdagangan barang dan jasa, meliputi perdagangan eceran (ritel), perdagangan besar ( wholesale ),
    keagenan, distribusi, dan ekspor impor.
b. Menyelenggarakan usaha property dan penyewaan ruangan untuk kegiatan perdagangan.
c. Produksi atau kerjasama produksi yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang dan jasa.
d. Jasa hiburan ( Entertainment ).
e. Pergudangan, pariwisata, perkantoran, apartemen, perhotelan, restoran, pendidikan dibidang ritel, prasarana dan jasa
    telekomunikasi, sarana olahraga dan periklanan, dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.
    Kegiatan usaha Sarinah saat ini meliputi ritel, ekspor dan impor, distribusi dan penyewaan ruangan,money changer dan
    perhotelan
sumber: http://bumn.go.id/sarinah

ekonomi dan bisnis

Kenaikan Harga BBM Hambat Laju Pertumbuhan

Kenaikan Harga BBM Hambat Laju Pertumbuhan

Jakarta – Kalangan pengamat ekonomi memastikan kenaikan harga BBM bersubsidi akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah maraknya persaingan antarnegara di kawasan regional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Menurut pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan oleh pemerintah diperkirakan menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Bahkan diperkirakan dampak itu masih akan terasa hingga November 2015, kmudian biasanya pertumbuhan akan melambat tiga triwulan setelah harga naik.
“Berdasarkan pengalaman saya, setiap 10% kenaikan harga BBM akan meningkatkan inflasi rata-rata 0,7%.  Jika pemerintahan Jokowi menaikkan harga hingga Rp3.000, maka inflasi akan mencapai 3,5%. Dengan melihat kondisi sekarang, artinya angka inflasi nantinya ada di kisaran 8,5%-9%,” ujarnya, Kamis (13/11),” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pada saat ini kenaikan harga BBM yang ideal adalah Rp2.000 per liter. Angka itu dinilai cukup moderat agar tidak mempengaruhi tingkat inflasi yang terlalu tinggi.“Kemungkinan akan bergerak di kisaran 7%-7,5%.  Dan itu artinya perekonomian kita masih punya ruang untuk tumbuh,” ujar Yudhi
Menurut dia, kenaikan inflasi merupakan konsekuensi dari penurunan daya beli masyarakat dan aktivitas para pelaku bisnis. Belanja rumah tangga yang naik pengeluaran untuk pangan dan transportasi.
“Yang paling terpukul tentu saja masyakat menengah-bawah dan pemerintah harus menghitung dampak tersebut,” ungkap dia.
Dia juga menambahkan kenaikan harga BBM juga dipastikan akan makin memperparah daya beli masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di lapisan menengah bawah. Untuk mengurangi dampak tersebut, pemerintah harus menyiapkan strategi bantalan krisis yang tepat.
“Penurunan daya beli masyarakat juga berakibat pada lesunya aktivitas para pelaku bisnis. Oleh karenanya, diperlukan kebijakan yang tepat sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat atas dampak kenaikan BBM ini,” tambah Yudhi.
Secara terpisah, pengamat ekonomi UI Eugenia Mardanugraha mengatakan pemerintah berencana menaikkan BBM subsidi pada bulan ini atau pada akhir tahun ini. Menurut dia, jika pemerintah menaikkan sekarang kurang tepat, karena dampaknya bisa melebar kemana-mana. Inflasi tinggi, harga pangan melonjak tajam mengakibatkan tidak ada cara lain untuk impor pangan guna menekan harga, imbasnya defisit teransaksi perdagangan kian melebar. "Kalau memang mau menaikkan BBM awal tahun, kalau sekarang masih belum tepat momennya," ujarnya, kemarin.
Disamping defisit neraca perdagangan, yang akan terus membayangi adalah defisit neraca transaksi berjalan diebabkan oleh banyak kontrak proyek-proyek  pembangunan publik maupun swasta yg masih harus menggunakan jasa asing, krn dana dari luar negeri (hibah, pinjaman, maupun  investasi),  disamping itu produksi sektor riil masih belum  bagus, sehingga belum dapat  mengekspor barang yang berkualitas dan bernilai tambah. "Kenaikan BBM perlu dilakukan, tapi harus dipikirkan dulu dampaknya," ujarnya.
Selain itu juga, saat ini pertumbuhan ekonomi sedang melambat, dikhawatirkan jika dinaikan sekarang pertumbuhan ekonomi malah tambah menurun. "Ekonomi secara makro juga sedang tidak bagus, maknya perlu menunda dulu sementara, sambil mempersiapkan langkah antisipasinya," ucapnya.
Kalaupun memang mengharuskan menaikan bulan ini, menurut dia, kenaikannya pun jangan terlalu besar dan dilakukan bertahap. Tahun ini, menaikan Rp 1.000 atau Rp 1.500 dan tahun depan (2015) kembali dinaikan agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan kenaikan BBM subsidi. "Pemerintah berencananya menaikan sebesar Rp 3.000, kalau bisa pemerintah menaikannya 2 kali tahun ini, dan tahun depan," tuturnya. agus/mohar

sumber: http://www.neraca.co.id/bisnis-indonesia/47575/Kenaikan-Harga-BBM-Hambat-Laju-Pertumbuhan

ekonomi dan bisnis

BPBD: Tujuh Wilayah Alami Kekeringan

BPBD: Tujuh Wilayah Alami Kekeringan

Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, tujuh kecamatan di wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi mulai mengalami kekeringan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi untuk mengurangi dampak kekeringan dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukabumi.
“Laporan yang kami terima ada tujuh kecamatan yang mulai mengalami kekeringan,” ujar Andi di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/9). Dia menjelaskan, langkah awal mengantisipasi meluasnya kekeringan, yakni meminta seluruh camat di Kabupaten Sukabumi untuk mengirimkan data ke BPBD agar segera ditangani.
Saat ini, kata dia, jajarannya melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, tengah melakukan tindaklanjut terhadap laporan yang masuk. “Kekeringan ini sangat jelas merugikan warga. Dampak paling terasa ada pada petani, yang mana lahan pertanian terancam gagal panen karena kekurangan pasokan air,” terangnya.
Selain petani, warga pun akhirnya kesulitan mendapatkan air bersih dan terpaksa menggunakan air dari sungai atau tampungan hujan. “Untuk keperluan warga, kita akan berupaya agar masyarakat mendapatkan air layak konsumsi dari PDAM. Kita sangat butuh juga informasi dari rekan-rekan wartawan soal informasi wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih,” papar Andi.Ke depan, Andi mengatakan selain solusi dengan cara menyuplai air bersih dari PDAM, BPBD akan berupaya untuk membuat sistem pompanisasi. “Pompanisasi ini bisa pula nanti dimanfaatkan untuk pengairan sawah,” pungkasnya. (ron)

sumber: http://www.neraca.co.id/ekonomi-daerah/45401/BPBD-Tujuh-Wilayah-Alami-Kekeringan

ekonomi dan bisnis

Memasyarakatkan Pasar Modal

Memasyarakatkan Pasar Modal

Oleh: Ahmad Nabhani
Wartawan Harian Ekonomi NERACA
Tak kenal maka tak sayang, adalah pepatah bijak yang coba direfleksikan dalam "Gerakan Nasional Cinta" (Genta) Pasar Modal yang tengah dikembangkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga SRO lainnya dan asosiasi yang terhimpun dalam industri pasar modal. Langkah mulia ini dimaksudkan untuk mendekatkan industri pasar modal lebih dekat kepada masyarakat beserta produknya. Perlu diakui, saat ini belum banyak masyarakat lokal berpartisipasi berinvestasi di pasar modal dengan berbagai alasan, baik itu minimnya edukasi dan sosialisasi atau mahalnya investasi di pasar modal, masih terbatasnya akses layanan hingga tudingan investasi saham sama dengan judi.
Maka tidak heran, bila saat ini dominasi asing di pasar modal masih besar ketimbang investor lokal. Tentunya kondisi ini sangat memprihatinkan bila dibandingkan dengan negara tetangga yang sudah maju dan besarnya minat masyarakat berinvestasi saham. Ya persoalan minimnya investor lokal menjadi masalah klasik dan kambing hitam dibalik gagalnya pihak BEI dan bersama OJK dalam memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal.
Tahukah Anda? dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, investor lokal yang berkiprah di pasar modal nasional baru mencapai 400 ribu orang, atau kurang dari 0,2% total penduduk. Dibandingkan Malaysia dan Singapura, negara kita masih jauh tertinggal. Jumlah investor di Malaysia sudah 20% dan Singapura 60% dari total penduduk.
Dalam setahun, jumlah pemodal lokal hanya bertambah rata-rata 10 ribu orang. Dibandingkan dengan pasar modal Tiongkok, yang mulai aktif sekitar 1993, yang kini memiliki investor lokal sebanyak 110 juta, Indonesia sangat jauh tertinggal. Selain jumlah investor lokal, persoalan klasik pasar modal nasional selama ini adalah dominasi investor asing dalam transaksi saham. Pemodal mancanegara umumnya menguasai lebih dari 50% transaksi di bursa, bahkan pernah mencapai 80–90%. Itu berarti, manfaat bursa saham nasional justru lebih banyak dinikmati untuk kepentingan penduduk bangsa lain.
Hal ini pulalah yang menyebabkan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia tidak bisa menjadi indikator perekonomian nasional karena pergerakan indeks lebih banyak ditentukan investor mancanegara. Maka atas dasar pertimbangan itulah, Genta Pasar Modal digulirkan sebagai upaya semangat memasyarakatkan masyarakat terhadap industri pasar modal atau meminjam istilah OJK adalah pendalaman pasar modal agar tidak dangkal.
Diharapkan melalui Genta Pasar Modal bila menurut istilah Prabowo terstruktur, sistematis dan masif bisa menjangkau masyarakat di daerah dan tidak lagi menganggap investasi pasar modal sebagai barang yang eksklusif. Belajar dari kesuksesan "Gerakan Ayo Menabung", Genta Pasar Modal kembali ingin membuat cerita yang sama dengan menggandeng para pelaku pasar modal dengan pendekatan yang berbeda.
Kemudian persoalan kemudahan akses investasi, dalam hal ini pelayanan juga menjadi perhatian khusus BEI. Pasalnya, hal ini sudah menjadi tuntutan masyarakat luas akan kemudahan dan efisiensi dalam berinvestasi dan bukan lagi menjadi hal yang sulit. Tentunya, dengan begitu cita-cita memperkuat peran investor lokal bisa direalisasikan dan bukan lagi mimpi. Karena bagaimanapun juga, apalah artinya kapitalisasi pasar yang besar bila yang menikmati orang lain.

sumber: http://www.neraca.co.id/bisnis-indonesia/47568/Memasyarakatkan-Pasar-Modal

Ekonomi dan Bisnis


Pengusaha Desak Pemerintah Tertibkan Bisnis Online

 Pengusaha Desak Pemerintah Tertibkan Bisnis Online

Jakarta – Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kemeneterian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk menertibkan dan membuat aturan yang jelas untuk bisnis perdagangan online di Indonesia. Menurut Sofjan, aturan baru tersebut dirasa perlu untuk mengendalikan bisnis online, termasuk yang skalanya sudah global.
Ia menjelaskan salah satu aturan yang perlu dikeluarkan yaitu terkait dengan pajak perdagangannya. Sofjan berharap agar pemerintah ikut adil dalam menerapkan pajak, tidak hanya bisnis real namun juga bisnis yang melalui dunia maya. “Itu saya pikir Kemenkominfo bagaimana harusnya peraturannya untuk semuanya fair lah. Kalau bayar ya semua bayar. Tapi bagaimana mengontrolnya kayak apa juga,” ujar Sofjan di Jakarta, Rabu (12/11).
Sofjan menegaskan, semua bentuk perdagangan termasuk transaksi melalui online harus dikenakan pajak. “Kalau perdagangan dalam arti fisiknya itu bisa kita pajakin mereka, karena itu mereka harus kirim barang mereka. Itu bisa yang trading barang-barang melalui IT. Yang e-trading, itu semua bisa kita lakukan,” jelasnya.
Sofjan menyayangkan aturan pengawasan bisnis perdagangan online di Indonesia yang belum jelas. “Cuma yang saya belum jelas, dan you harus tanya sama Menkominfo itu, yang melakukan misalnya bagaimana perusahaan seperti google dan lain-lain mereka bayar tax atau nggak. Itu saya belum tahu bagaimana kontrolnya,” tandasnya
Chief Executive Officer Cyber Park Indonesia Dedi Yudiant mengungkapkan bisnis online telah merugikan Indonesia miliaran dolar AS karena pengawasan pajak dari transaksi online belum tersentuh sama sekali. “Jika Kementerian Perdagangan menyatakan transaksi perdagangan melalui online mencapai ratusan miliar dolar, bisa dihitung berapa pajak atau Ppn transaksi sebesar 10%  yang hilang sebagai pendapatan negara,” katanya.
Diungkapkannya, pebisnis online sebagaian besar berbasis di Jepang, Tiongkok, Malaysia, Singgapura, Thailand dan negara lainnya. “Selama ini, pengawasan dan pajak dari transaksi secara fisik sudah berjalan baik, namun pajak dari ruko maya atau online ini belum tersentuh. Kita harus pikirkan mendapatkan pajak dari transaksi online yang diperkirakan kedepannya akan semakin marak dengan tingkatan transaksi yang tinggi,” ujarnya.
Dalam catatan, pangsa pasar e-commerce di dalam negeri sendiri diperkirakan akan terus tumbuh. Tahun 2015 mendatang pangsa pasar e-commerce diprediksi akan mencapai US$ 10 miliar, dan dalam pertumbuhan dalam tiga hingga empat tahun ke depan akan mendekati 40%.
Bisnis e-commerce dunia pada tahun 2013 lalu tercatat sebesar US$ 1,25 triliun. Tahun ini bisnis e-commerce diramal masih akan tumbuh hingga mencapai US$ 1,5 triliun. Di Indonesia sendiri, bisnis e-commerce pada tahun lalu tercatat mencapai US$ 7,2 miliar.
Para pemain e-commerce lokal pun banyak bersolek untuk mencuil pendapatan. Blibli.com menargetkan pertumbuhan penjualan tiga kali lipat pada tahun depan dan tak segan merogoh kocek untuk membangun gudang dengan luas sekitar 3.000 meter persegi
Pendiri situs penjualan Lazada.com, Fung Fuk mengungkapkan bisnis online juga tengah menggeliat di seluruh dunia. Hanya saja diakuinya banyak aturan yang belum pasti dalam berdagang di dunia maya. "Di seluruh dunia masih mencari edukasi bagi online," kata Fung.
Meski ramai, Fung menegaskan bahwa skala pelaku bisnis online masih kecil di Indonesia. Menurutnya, masih di bawah 30 persen. "Bisnis (secara) online itu masih bayi kalau di Indonesia walaupun ramai," ungkapnya. Dia menerangkan peran pemerintah dan perusahaan telekomunikasi dianggapnya masih kurang dalam kontribusi mendorong bisnis online. "(Targetnya) nantinya akan 80 persen secara nasional," jelasnya.
Di sisi lain, Fung menegaskan meski marak toko online, para pedagang fisik tak perlu khawatir bakal ditinggal pembelinya. Pasalnya, dalam beberapa aspek, penjualan langsung tak tergantikan. “Menggantikan secara keseluruhan toko-toko fisik, itu tidak. Soalnya tak bisa digantikan. Soalnya (dagangannya) bisa disentuh atau dicoba,” terangnya.
Fung Fuk Lestario mengatakan bisnis perdagangan online atau e-commrce di Indonesia masih sangat menggiurkan. Fung memprediksi omset e-commerce bisa meningkat setiap tahun, dari Rp 200 juta menjadi Rp 1 miliar atau lima kali lipat. "Pangsa pasar di Indonesia masih terbuka luas," katanya.
Saat ini, masih ada 70 juta penduduk yang belum bisa mengakses internet. Fung menilai hal tersebut sebagai pasar yang masih harus dikejar. Apalagi, menurut dia bisnis online di Indonesia masih minim pesaing. Jumlah pemain besar hanya lima, sementara pasar yang ingin digapai masih cukup luas.


sumber:http://www.neraca.co.id/perdagangan/47492/Pengusaha-Desak-Pemerintah-Tertibkan-Bisnis-Online



Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.

SEJARAH SARINAH
Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.
Sosok Mbok Sarinah yang merupakan pengasuh Presiden Soekarno telah memberikan warna dalam tonggak perjalanan Sarinah sebagai sebuah Perusahaan. Sarinah merupakan Department Store pertama Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat ekonomi Indonesia sedang runtuh di tahun 1959. Daya beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamannya.
Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya pampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966. Dalam perjalanannya, Sarinah menghadapi berbagai tantangan, namun Sarinah tetap bertahan dan tidak jatuh. Berbagai tantangan tersebut dibenahi dan Sarinah pun kembali cantik.
Kini......
Di usia yang mencapai 50 Tahun, Sarinah terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan serta mewarnai Indonesia. Di usia yang mencapai 50 tahun, Sarinah bukanlah terpaku mengenang masa lalu, akan tetapi menghormati mereka yang telah menjadi bagian dari masa lalu, dan yang akan datang. Di usia yang mencapai 50 tahun, Sarinah terus berbenah untuk menjadi profesional. Tetap tampil percaya diri, Sarinah tidak berada dalam arus besar dunia kapital. Sarinah tetap mempunyai arus sendiri. Menjadi Sarinah yang tetap memihak “orang kecil” dengan cara yang berbeda.
Sarinah terus melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan, sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Sarinah berkeinginan menjadiGreat Company yang mengutamakan kualitas pelayanan serta dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional sehingga memiliki makna di masyarakat untuk mendorong kinerja perusahaan secara berkesinambungan.
Pada awal berdirinya Sarinah, situasi makro ekonomi Indonesia dalam keadaan yang sangat buruk. Oleh sebab itu Sarinah diharapkan akan menjadi stimulator, mediator dan alat distribusi ke masyarakat luas dan menjalankan fungsinya sebagai stabilisator ekonomi, pelopor dalam pengembangan usaha perdagangan eceran (ritel) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia.
Sesuai dengan namanya, Sarinah telah membantu kepentingan masyarakat kecil sebagai mitra usaha. Hingga saat ini cukup banyak mitra binaan Sarinah baik perorangan, perusahaan maupun koperasi.
Di usia Emas Sarinah, perjalanan belum akan berakhir dan tak mengenal kata akhir. Sarinah akan terus mengalir, karena Sarinah merupakan bagian dari sebuah perjalanan dan Sarinah adalah perjalanan itu sendiri.

Sarinah Thamrin

Alamat Kantor Pusat, Outlet dan Anak Perusahaan
Kantor Pusat
PT Sarinah (Persero)
Jl. M.H. Thamrin No.11, Jakarta 10350, Indonesia
Tel. (62-21) 319 23008
Fax.(62-21) 331 853, 390 2767

Outlet
Jakarta Thamrin
Jl.M.H.Thamrin 11, Jakarta 10350, Indonesia
Tel. (62-21) 3192 3008, Fax. (62-21) 3140250

Jakarta Pejaten Village
Jl. Pejaten Raya Pasar Minggu, Jakarta
Tel. (62-21) 7822611, Fax. (62-21) 7827011

Semarang, Banyumanik
Jl. Jati Raya 17, Perumnas Banyumanik
Semarang 50263
Tel. (62-24) 747 2090, Fax. (62-24) 747 2412

Malang Basuki Rachmad
Jl. Basuki Rachmad 2A, Malang 65119
Tel. (62-341) 326 969, Fax. (62-341) 363 039

Entitas Anak

PT Sari Valuta Asing
Gedung Sarinah Lantai G
Jl. M.H. Thamrin No. 11
Jakarta 10350

PT Sariarthamas Hotel International
Jl. M.H. Thamrin No. 6
Jakarta 10340



#

VISI

1.      Menjadi peritel terdepan produk unggul bercirikan budaya Indonesia

 


MISI

Meningkatkan perdagangan produk unggulan Indonesia yang memehuni harapan seluruh pemangku kepentingan / Stakeholder

Menjadi katalis pegembangan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) Bidang industri kreatif bercirikan budaya bangsa

Mewujudkan budaya korporasi yang unggul dan berkredibilitas tinggi

Mengoptimasi seluruh aset properti perusahaan, sehingga memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan


Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

 

DEWAN KOMISARIS

SRIE AGUSTINA
Komisaris Utama / Commissioner

Dra. LUIZAH
Komisaris / Commissioner

DR. MUALIMIN ABDI, SH.MH
Komisaris / Commissioner



DEWAN DIREKSI

IRA PUSPADEWI
Direktur Utama / President Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat Direktur Utama Sarinah sejak tahun 2014.
 

SUMINI
Direktur Keuangan dan Administrasi / Finance & Administrative Director
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun, Menjabat Direktur Keu & Adm sejak tahun 2012.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi Universitas Persada Indonesia “YAI”, Jakarta
tahun 2005, Magister Akuntansi STIE “YAI”, Jakarta tahun 2007. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Vice President Divisi Akuntansi & Keuangan (2010-2012),
Vice President Divisi Satuan Pengawasan Intern (2010), Vice President Divisi
Riset & Continous Improvement (2009-2010), Staf Ahli Internal Audit (2009),
Plt. Direktur PT Sari Valuta Asing (2008-2009). Merintis karier di Sarinah sejak tahun 1988.

HANDRIANI  TJATUR SETIOWATI
Direktur Operasi / Operation Director
Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menjabat Direktur Operasi sejak tahun 2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Universitas Indonesia
tahun 1985 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1997.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi I PT Wika Realty (2011-
2012), Direktur Pengembangan PT Wika Realty (2010-2011), Direktur Operasi
& Pengembangan PT Wika Realty (2005-2010), PS Manajer Teknik & Pengembangan
PT Wika Realty (2005), Direktur Pengembangan Usaha ( 2012 - 2014 )

sumber: http://bumn.go.id/sarinah